16 Februari 2012
Anggun Punya Bagian Tubuh yang Tidak Disukai
Lagu “Saviour” dari album ketiga Anggun “Luminescence” menjadi lagu tema dari film Hollywood “Transporter 2”. Prestasi wanita kelahiran 29 April 1974 ini tidak sampai di situ saja. Anggun berhasil meraih penghargaan "Le grand couer de l'annee" atas kontribusinya dalam sejumlah permasalahan sosial dan lingkungan hidup di Perancis. Pertengahan 2011, Anggun berhasil merilis album baru “Echoes”, album yang dia produseri sendiri.
Menjelang “Konser Kilau Anggun” di Jakarta pada 27 November mendatang, Yahoo! Indonesia OMG mewawancarai Anggun pada Selasa (22/11) siang. Di balik kesuksesannya, ternyata Anggun punya bagian tubuh yang tidak dia suka.
Ada cerita apa di balik nama “Echoes”?
Setiap lagu-lagu di album ini benar-benar terjadi dalam hidupku atau hidup teman-temanku. Jadi lagu-lagu ini semacam saksi gema dalam hidup.
Dalam penggarapan ini, bagian apa yang tersulit?
Saat pembuatan lirik-liriknya. Dalam setiap kejadian yang jelek, pasti ada sesuatu yang bisa kamu pelajari. Mungkin saat terjadi kamu tidak mengerti, tapi di tahun-tahun berikutnya.
Sebagai Goodwill Ambassador of FAO United Nation, apa saja yang kamu kerjakan?
Banyak memberikan pidato. Berhubungan dengan organisasi-organisasi yang tidak berhubungan dengan pemerintah untuk cari tahu di mana kendala dalam mengatasi kelaparan, supaya nanti pihak PBB bisa menegur pihak-pihak terkait. Tapi pasti kebanyakan mandeknya di pemerintah.
Berminat menjadi produser musisi lain?
Ini juga baru mulai jadi produser untuk diri sendiri. Sebenarnya aku sempat membuka label sendiri di Indonesia. Tapi itu memang jadi rencana sih, nggak cuma di Indonesia, tapi juga di negara lain.
Ada bagian tubuh yang tidak kamu suka?
Banyak sekali. Salah satunya betis aku ini. Nggak lihat nih besarnya kayak betis pemain bola? Untung nggak ada bulunya. Kita kan bisa menonjolkan yang baik, dan menyembunyikan yang tidak baik. Yang terpenting aku sehat, aku bisa berpikir. Banyak orang cantik tapi bodoh.
Bagaimana persiapan konser kamu?
Belum latihan nih makanya deg-degan. Baru dengar lewat email. Konsepnya ya rock orkestra. Terakhir kali aku bernyanyi dengan orkestra, empat tahun lalu di Vatikan. Kesannya megah. Aku ingin seperti itu lagi, tapi tidak hanya orkestra. Digabungkan dengan band. Beberapa tahun yang lalu kan Metalica juga mengeluarkan album yang menggunakan orkestra. Tapi tentunya konser nanti tidak sepreman mereka.
Dari dulu rambutnya panjang?
Dulu pernah aku potong pendek, tapi menyesal. Habisnya tidak cocok model rambut lain.
Punya kegiatan lain?
Ini saja bagi waktunya susah. Antara jadi ibu dan wanita karier, makan waktunya luar biasa. Harus jadi wanita super dalam manajemen waktu. Buat aku, anakku harus tahu bahwa mamanya ini bukan hanya milik dia. Sebelum aku jadi mama dia, aku punya karier, dan itu harus tetap jalan.
Kok anakmu nggak diajak ke Jakarta?
Kasihan dia kan sudah sekolah, sudah bersosialisasi. Aku lebih suka dia kangen sama satu orang saja, jangan karena aku bawa dia, dia kangen banyak orang, ada bapaknya, teman-temannya, kamarnya. Belum lagi nanti dia kelelahan, jetlag.
Kalau anak kamu jadi penyanyi?
Tidak apa-apa.
Ada pesan?
Jadi apa saja terserah. Tapi yang jelas, dia harus senang. Dia harus bisa membuat hidupnya utuh. Tapi kalau masih muda kan masih ingin coba-coba, terserah saja. Jadi penyanyi musik metal juga nggak apa-apa. Anggun Cipta Sasmi memang membanggakan. Pada saat merilis album “Snow On The Sahara”, banyak pengamat musik internasional yang memuji suara Anggun dan sering menyebutnya sebagai Annie Lennox dari Asia. Dia telah menjual lima juta kopi album yang dirilis di lebih dari 30 negara serta mendapat banyak nominasi penghargaan bergengsi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar