Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Ferrari Romawi menilai kurang tepat wacana menjadikan warga negara asing Erik Meijer menjadi direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. »Sebaiknya jangan, masih banyak WNI yang mampu memimpin Garuda, kita tidak pernah kekurangan eksekutif handal,” katanya dalam pesan singkatnya kepada Tempo 21 April 2013.
Ia membandingkan dengan banyak perusahaan asing yang menggunakan eksekutif dari kalangan warga negara Indonesia. »Masak BUMN pakai WNA segala, tidak pantas itu,” katanya.
Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A Putro belum bisa memastikan apakah Erik benar akan menjadi direksi Garuda Indonesia. »Tunggu saja nanti kata Pak Menteri,” katanya.
Namun ia memastikan bahwa secara aturan, tidak ada perundang-undangan atau aturan tertentu yang melarang WNA menjadi direksi. »Sejauh ini tidak ada aturan yang bisa menghalangi.”
Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat mewacanakan mencalonkan Erik Meijer, warga Negara Belanda, sebagai salah satu direksi Garuda Indonesia. Saat ini, Erik masih menjabat sebagai Director and Chief Commercial Officer PT Indosat Tbk (ISAT).
Pencalonan Erik ini diharapkan akan mampu memperkuat bisnis penerbangan pelat merah, khususnya di maskapai Garuda Indonesia. Apalagi bisnis penerbangan di Tanah Air semakin sengit sehingga perlu merekrut orang berkompeten untuk meningkatkan bisnis perseroan.
Garuda Indonesia akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan pada 26 April 2013 mendatang. Salah satu agenda yang dibahas adalah perubahan sususan kepengurusan perseroan.
0 komentar:
Posting Komentar