Kontingen Indonesia kembali gagal menambah perolehan medali di ajang Olimpiade 2012 London. Ini setelah satu-satunya atletik putra Indonesia di nomor 100 meter, Fernando Lumain, gagal melaju ke semifinal, di lintasan Stadion Olimpiade, Sabtu (4/8).
Langkah Lumain harus terhenti di putaran pertama setelah menempati urutan terakhir. Berada di heat 2, Lumain menjadi yang paling buncit dari tujuh atlet lain yang tergabung. Ia mencatatkan waktu 10,90 detik. Terpaut 0,93 detik dari pelari Amerika Serikat, Justin Gatlin, yang finis terdepan.
Catatan waktu yang ditorehkan Lumain di putaran ini masih kalah dengan catatan yang ia toreh di tahap praeliminasi. Di tahap sebelumnya, ia berhasil finis dengan perolehan waktu 10,80 detik. Ia menempati peringkat dua di bawah pelari asal Suriname, Jurgen Themen, yang membukukan waktu 10,55 detik.
Atas hasil ini, Gatlin yang berada di garda terdepan bakal ditemani sprinter Bahama, Atkins Derrick, dan pelari asal Trinidad-Tobago, Ronder Sorillo yang menempati ururan kedua dan ketiga di heat 2 ini.
Atas hasil ini, Gatlin yang berada di garda terdepan bakal ditemani sprinter Bahama, Atkins Derrick, dan pelari asal Trinidad-Tobago, Ronder Sorillo yang menempati ururan kedua dan ketiga di heat 2 ini.
Perjuangan Lumain memang terbilang berat bahkan mustahil. Pasalnya, catatan waktu terbaik yang pernah dibukukan Lumain juga masih jauh dari catatan waktu terbaik di Olimpiade dan dunia. Catatan waktu terbaik atlet asal Monado ini adalah 10,57 detik. Sementara itu, rekor dunia 100 meter adalah 9,58 detik dan rekor Olimpiade dengan 9.69 detik yang semua kini dipegang sprinter asal Jamaika, Usain Bolt.
Tapi, di putaran pertama, Bolt juga belum mampu mencapai perolehan terbaiknya. Ia pun harus bekerja ekstra keras dalam babak semifinal nanti. Meski menjadi yang tercepat di heat 4, Bolt hanya menorehkan waktu 10,09 detik. Sedangkan, pesaing utamanya, pelari asal Amerika Serikat, Bailey Ryan, yang bertanding di heat 3, sukses membukukan waktu lebih cepat 9, 88 detik.
Setelah Lumain tersingkir, di cabang atletik Indonesia tinggal menyisakan pelari maraton putri, Triyaningsih. Walaupun di atas kertas peluangnya sangat berat, Triyaningsih diharapkan mampu meraih prestasi tertinggi. Ia akan tampil Ahad (5/8) ini di tempat yang sama. Triyaningsih memiliki catatan waktu terbaik 2 jam 31 menit. Rekor dunia untuk nomor ini tercatat 2 jam 15,25 detik atas nama Paula Radcliffe (Inggris Raya). Sedangkan rekor Olimpiade tercatat 2 jam 23,14 menit atas nama pelari Jepang, Naoko Takahashi.
0 komentar:
Posting Komentar