Termotivasi untuk Kuliah berkat adanya Bidadari – bidadari UNUD
Written by : Mohammad Fauzi Alvi Yasin
FISIP, UNIVERSITAS UDAYANA
Peralihan
masa SMA menuju Perguruan Tinggi merupakan hala yang paling menyenangkan bagi
setiap orang, tidaka terkecuali dengan saya pada waktu itu. Saya berfikir anak
kuliahan itu tidak terlalu sibuk seperti anak SMA, karena waktu belajar anak
kuliahan yang relatif singkat bila
dibandingkan dengan waktu belajar di SMA.
Waktu belajar di SMA menggunakan waktu belajar afektif yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu dari pukul 07.00 pagi sampai pukul 13.00 siang, belum lagi ditambah dengan kegiatan Bimbingan Belajar (bimbel), ataupun dengan kegiatan yang lain seperti kegiatan Ekstrakulikuler yang ada di sekolah. Berbeda halnya dengan Perguruan Tinggi yang waktu afektif untuk belajarnya jauh lebih singkat, yaitu sekitar 45 menit per SKS atau hanya maksimal 5 jam dalam sehari yang kita habiskan di kampus. Dan lebih enaknya lagi, kuliahnya cumin dari hari senin-jum’at saja, hari sabtu dan minggu merupakan hari libur bagi para mahasiswa.
Hal
yang paling menyenangkan kuliah dibangdingkan dengan SMA berikutnya adalah
mengenai hala pakaian atau seragam. Bila disaat SMA seragam sudah ditentukan
dan diatur jadwal pemakaiannya oleh pihak sekolah, sedangkan untuk anak kuliah pakaian
atau seragam yang dikenakan untuk proses belajar mengajar di kampus bebas,
asalkan pakaian yang dikenakan harus ada kerahnya. Dan yang paling terpenting
adalah pakaiannya tidak boleh terlalu sexy atau vulgar. Mengapa memakai pakaian
untuk anak kuliahan itu menurut saya menyenangkan ? karena kita bisa
menyesuaikan pakaian kita sesuai dengan selera kita masing-masing, dan juga
kita bisa melihat para bidadari-bidadari yang cantik jelita nan mempesona.
Seperti contoh di Universiatas Udayana tempat saya berkulian dan menuntut ilmu,
fakultas saya yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang letak gedungnya
berdekatan dengan Fakultas Kedokteran yang notabanenya merupakan kumpulan dari
mahasiswi-mahasiswi berparas cantik dan body yang sexy. Apalagi ditambah dengan menggunakan rok pendek
yang tidak sampai menutupi lutut, membuat mahasiswi dari jurusan Fisioterapi
ini menjadi semakin cantik dan sexy, seperti para bidadari yang jatuh dari surga.
Dengan adanya mereka di kampus, seakan-akan saya tak bosan-bosan untuk melihat
mereka setiap hari. Alangkah beruntungnya pabila saya bisa satu kelas belajar bersama
para bidadari-bidadari cantik tersebut.
Saya
yang awalnya malas untuk berangkat ke kampus, akhirnya menjadi semangat berkat
kehadiran para bidadari-bidadari Fisioterapis di kampus. Mereka dapat
memotivasi saya untuk terus berangkat ke kampus, selain itu dating ke kampus
untuk menuntut ilmu juga dibarengi dengan cuci mata. Seperti pepatah “menyelam sambil
minum air, sambil kuliah sekaligus cuci mata”. Memang harus saya akui perbuatan
seperti ini tidak baik untuk dilakukan, akan tetapi saya pikir asalkan hasilnya
positif dan membuat saya lebih semangat untuk berkuliah sah-sah saja untuk saya
lakukan, asalkan tidak merugikan orang lain. Akan tetapi saya juga menghimbau
kepada teman-teman mahasiswa para generasi muda, untuk jangan berkuliah hanya
untuk melihat gadis-gadis cantik saja, tapi berkuliahlah untuk menuntut ilmu
dengan sungguh-sungguh agar kita bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi.
Karena pada dasarnya orang yang menuntut ilmu itu lebih mulia kedudukannya
dihadapan tuhan yang maha esa,
sampai-sampai para malaikat dan ikan-ikan yang berada di lautpun ikut mendo”akan
orang yang menuntut ilmu. Sungguh betapa mulia bukan orang yang menuntut ilmu ?
Selagi kita masih dapat bernafas dan jantung kita masih berdetak, kita
manfaatkan untuk mencari ilmu. Ayo tunggu apalagi, segeralah menuntu ilmu
sebanyak-banyaknya, sebelum kehabisan.
0 komentar:
Posting Komentar