Pasang Iklan Disini!

23 November 2013

Lokalisasi DOLLY Di Tutup

 
Wacana penutupan lokalisasi Dolly sudah lama mencuat. Namun sampai kini lokalisasi prostitusi di Surabaya, Jawa Timur, itu masih bertahan. Tapi baru-baru ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali berencana menutup area lokalisasi di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, itu.

Persoalan di Dolly, Jarak dan lokalisasi lainnya di Surabaya, kata Risma, merupakan masalah klasik yang selalu mengiringi siapa pun Pemimpin Kota Surabaya. Menurut dia, banyaknya kasus trafficking (perdagangan orang dan anak) yang kerap ditangani Polisi Surabaya, memiliki benang merah dengan persoalan prostitusi.

Pertanyaannya, mampukah Risma menutup total Dolly, seperti penutupan tempat prostitusi Tambaksari, Klakah Rejo dan Dupak Bangunsari? Tentu pertanyaan itu tidak bisa dijawab sekarang, tapi harus menunggu eksekusi pada akhir 2013 nanti.


Keberhasilan penutupan memang belum bisa diramal. Namun setidaknya persiapan penutupan bisa dilihat sebagai indikasi keseriusan pemkot menata kawasan itu sehingga bebas dari aktivitas asusila. Apalagi Dolly selama ini juga menjadi kekuatan dan sandaran hidup bagi penduduk sekitar.

Konon, setidaknya terdapat lebih dari 800 wisma esek-esek, kafe dangdut dan panti pijat plus yang berjejer rapi. Setiap malam, konon sekitar 9.000 lebih penjaja cinta, pelacur di bawah umur, germo, ahli pijat siap menawarkan layanan kenikmatan kepada para pengunjung.

Tidak hanya itu, Dolly juga menjadi tumpuan hidup bagi ribuan pedagang kaki lima, tukang parkir, dan calo prostitusi. Semua saling berkait menjalin sebuah simbiosis mutualisme.

Mengomentari persiapan penutupan, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Supomo mengaku sudah melakukan kajian bagaimana merehabilitasi Dolly. "Utamanya tentang bagaimana warga yang terkena dampak langsung secara ekonomi dan sosial sebagai imbas dari rencana rehabilitasi tersebut bisa tertangani," ujarnya, Senin (11/11).


Dinsos, dia melanjutkan, akan melakukan pemberdayaan agar warga sekitar lokalisasi tidak terlalu berat merasakan dampak rehabilitasi. Supomo mencontohkan, eks lokalisasi di Klakah Rejo yang kini dialihfungsikan sebagai bangunan Sport Center, sekolahan dan taman.

"Ini kan program kasih sayang. Untuk Dolly belum tahu nanti akan dibangun apa karena kajian di Bappeko masih belum turun. Tetapi yang jelas, prinsip kami, Dolly yes, prostitusi No. Keinginan ini didukung oleh elemen masyarakat seperti organisasi kemasyarakat (Ormas) keagamaan, Ormas kepemudaan, dan juga kemahasiswaan," terang Supomo.

Transformasi lokalisasi Dolly tidak akan mudah, kata dia. Tetapi, aturannya sudah jelas. Tiap bangunan di Kota Surabaya, dilarang digunakan untuk tempat asusila. Untuk mewujudkan itu, Pemkot Surabaya memiliki fungsi regulasi dengan kembali menata kawasan-kawasan agar sesuai dengan regulasi itu.

"Prinsipnya, kita selamatkan generasi masa depan, itu lebih utama dari pada kita terus berargumentasi. Kita tahu, penanganan Dolly harus lebih cermat dan teliti. Dan kita sudah melakukan sosialisasi, tidak hanya melalui diskusi juga deklarasi ini," tuturnya.

18 November 2013

Tips dan Trick Agar Tidak Jenuh SMZ.an dengan Pasangan Anda

 
Mengirim pesan teks atau SMS adalah hal yang sangat menyenangkan tapi jika terlalu banyak dilakukan saat bertengkar akan menyebabkan hubungan semakin memburuk, menurut penelitian yang dilakukan Brigham Young University.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 276 orang dewasa yang semuanya memiliki hubungan. Di antaranya 38 persen sedang berpacaran serius, 46 persen sudah bertunangan, dan 16 persen sudah menikah. Sekitar 82 persen pria dan wanita saling berkirim pesan teks maupun SMS setiap hari dengan pasangan mereka sebagai cara untuk menjaga hubungan misalnya mengirimi pesan “Sudah makan belum?” atau “Miss you”.

Penelitian menemukan bahwa  pasangan yang menggunakan pesan teks untuk mengungkapkan perasaannya, baik laki-laki maupun perempuan, biasanya mengalami kepuasan yang lebih tinggi dalam hubungan,” kata penulis studi Lori Schade, PhD., kepada Yahoo Shine.

Namun ada perbedaan antara penggunaan pesan teks oleh pria dan wanita, jika kita bicara tentang pertengkaran. “Saat bertengkar, wanita lebih sering menggunakan teks sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah atau meminta maaf. Sebaliknya, pria justru cenderung memilih pesan teks saat mereka merasa tidak puas dengan hubungan dan ingin menghindari keintiman secara emosional.”


Akibatnya, pria yang mengirim terlalu banyak pesan teks sebenarnya memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah dalam hubungan asmaranya. Wanita yang mengirim pesan terlalu sering untuk meminta maaf, membuat keputusan mengenai hubungan, atau menenangkan situasi, juga mengalami ketidakpuasan dalam hubungan. Ini menyebabkan prianya juga jadi ikut terganggu.

"Karena dalam dunia nyata, wanita mana pun yang berusaha keras didengarkan oleh pasangannya dengan cara meninggikan suara dan mengulang-ulang pesan, hanya akan membuat pasangannya malas untuk menjawab," kata Lori Schade.

Memiliki hubungan yang dinamis dengan mengirim banyak pesan teks bisa memperburuk konflik, karena komunikasi melalui ponsel tidak menunjukkan emosi yang terbentuk (seperti, ekspresi wajah dan nada suara) yang berpotensi menyebabkan hubungan cepat berakhir. Intinya: Jika Anda marah dengan pasangan Anda, jauhkan ponsel Anda dan lebih baik berbicara empat mata.


Berikut ada tiga cara SMS dan pesan teks yang benar-benar bisa membantu mempertahankan hubungan Anda:

1. Kirimlah pesan seperti sebuah tim
Pasangan yang menyebut diri mereka “kita” mungkin akan terlihat bangga dengan hubungan mereka, memiliki pernikahan yang lebih bahagia serta mengalami tingkat stres yang lebih rendah dari mereka yang sering berkata “saya” atau “aku”, kata penelitian yang dilakukan University of California  di Barkeley.

Alasannya: kata ganti tersebut menekankan bahwa pasangan berbagi identitas masing-masing, membantu menangani konflik dengan lebih baik. Mengirim pesan teks seperti, “Apa yang akan kita lakukan malam ini? atau “Apakah hal ini baik untuk kita?” akan menjadi cara yang baik.

2. Berbagi lelucon
Setiap pasangan memiliki rasa humor yang hanya lucu bagi mereka sendiri – satu nama hewan peliharaan yang imut atau mengacu pada film mengerikan yang anehnya bisa membuat mereka tertawa. Tidak ada seorang pun di luar hubungan tersebut yang bisa memahaminya – tapi itu intinya. Mengenang momen-momen tersebut bisa membuat sebuah hubungan lebih kuat karena hal semacam itu menciptakan perasaan “kita, bukn mereka”, kata penelitian yang diterbitkan di jurnal Motivation and Emotion. Jadi kirimlah sebuah anekdot saat dia mengalami bencana atau liburan yang tidak berjalan baik untuk membuatnya tertawa.

3. Beranikan untuk melakukan sexting (pesan berbau seksual)
Tentu saja, sexting terkesan buruk, tapi jika dilakukan dengan benar dan dengan suami Anda sendiri, justru bisa meningkatkan hubungan Anda. Penelitian yang dipresentasikan di American Counseling Association Conference 2012 menemukan bahwa pasangan yang bermesraan lewat pesan teks memiliki tingkat kepercayaan diri dan kepuasan yang tinggi saat berhubungan seks dan lebih menginginkan untuk memperluas aktivitas mereka di kamar tidur. Tapi jangan lupa untuk menghapus pesan-pesan tersebut sesudahnya ya!