Pasang Iklan Disini!

10 Juni 2011

Payudara Malinda Dee Dirawat



  Payudara Malinda Dee, tersangka kasus dugaan pencucian uang terkait pembobolan uang nasabah Citibank, dirawat di Rumah Sakit Pusat Polri Dr Sukanto, Jakarta Timur, karena diduga menderita radang terkait operasi plastik yang pernah dijalaninya, selain gejala hipertensi dan stres.
Kepala Rumah Sakit (RS) Pusat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Budi Siswanto membenarkan informasi itu, Senin (30/5) sore. ”Dia dibawa penyidik ke sini, Kamis lalu. Sampai sekarang masih menjalani perawatan walaupun kondisinya mulai stabil,” ujarnya. Menurut Budi, Malinda menderita radang pada bagian dada, yang kemungkinan besar akibat operasi plastik yang dijalaninya pada bagian tersebut. ”Sejauh mana radangnya, saya belum mendapat laporan rinci dari dokter yang menangani. Sekarang pun kondisinya masih dalam tahap evaluasi,” katanya.
Selain mengalami radang, Malinda juga ada gejala hipertensi dan stres. ”Ya, namanya orang yang sedang menjalani pemeriksaan berkaitan dengan masalah hukum, pastilah rentan stres,” tuturnya.
Menurut Budi, saat ini kondisi kesehatan Malinda belum pulih dan masih ditangani lima dokter ahli, antara lain dokter ahli bedah plastik, penyakit dalam, dan psikiatri.
”RS Polri punya dua ahli bedah plastik. Jadi, kalau ada masalah dengan kesehatan akibat operasi bedah plastik, datang saja ke sini, enggak perlu ke Singapura,” kata Budi.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar juga membenarkan bahwa pihaknya telah membantarkan Malinda di RS Pusat Polri sejak Kamis (26/5). ”Dia masih dibantarkan,” ujarnya.
Mengenai kondisi Malinda, Boy menyatakan, Malinda terindikasi mengalami masalah dengan tekanan darahnya. ”Tensinya tinggi,” ucap Boy.
Terkait perkara hukumnya, kepolisian sudah menyerahkan berkas pemeriksaan Malinda ke Kejaksaan Agung.
Kuasa hukum Malinda, Halapancas, juga membenarkan kalau kliennya saat ini sedang dirawat. ”Dari informasi yang saya terima dari keluarga, Malinda Dee memang diperiksa di RS Polri,” ungkapnya.
Namun, Halapancas mengaku belum bertemu Malinda Dee di RS Polri.
Jenis implan
Dokter spesialis bedah plastik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Imam Susanto, yang dihubungi terpisah menjelaskan, salah satu penyebab peradangan pada seseorang yang pernah menjalani operasi plastik payudara adalah karena pecahnya implan.
Bahaya pecahnya implan ini tergantung dari jenis implan yang digunakan, apakah garam fisiologis (NaCl), gel silikon, atau gel silikon kohesif.
Untuk implan yang berisi garam fisiologis, pecahnya implan tidak mengganggu atau menimbulkan reaksi tubuh. Namun, produk lama, biasanya berupa silikon berbentuk gel yang jika pecah akan menimbulkan dampak kepada tubuh, yakni reaksi inflamasi atau peradangan, misalnya merah-merah pada kulit dan pengerasan pada bagian yang dioperasi. Jika dibiarkan, hal ini dapat menimbulkan granula (benjolan keras) dan reaksi berlebihan, seperti abses, yakni pembengkakan yang bisa disertai nanah. Namun, implan silikon yang memang diperuntukkan bagi tubuh tidak menyebabkan terjadinya kanker.
Produk silikon dengan tipe yang jauh lebih baru biasanya lebih kohesif dalam arti jauh lebih kental dan kenyal. Jika implan pecah, silikon itu tidak akan ”lari” atau menyebar ke mana-mana. Implan silikon yang pecah umumnya akan dikeluarkan dari tubuh bersama dengan kantungnya.
Pecahnya silikon, menurut Imam, antara lain, disebabkan karena terkena benda tajam atau kegagalan produk. Ada satu produk implan silikon yang ditarik dari pasar lantaran terjadi banyak kasus silikon pecah tanpa sebab.

0 komentar:

Posting Komentar

*